Sabtu, 14 September 2013

Kenapa Kaki & Ketiak Gampang Geli


Ketiak dan telapak kaki bagi banyak orang menjadi bagian tubuh yang paling tidak tahan geli. Dan hal ini sering menjadi pertanyaan hamper setiap orang “kenapa dua bagian ini paling sensitif dan tidak tahan jika digelitik atau disentuh?”

Beberapa orang mungkin memiliki bagian sensitif yang berbeda, karena pada titik tersebut menghasilkan refleks geli dengan derajat yang bervariasi atau bahkan tidak sama sekali. Seseorang mungkin memiliki daerah sensitif dimana orang lain tidak merasakan apapun.

Telapak kaki dan ketiak merupakan dua daerah dalam tubuh yang paling sensitif bagi kebanyakan orang. Hal ini karena pada telapak kaki memiliki konsentrasi Meissner’s corpuscles yang lebih tinggi. Ujung dari saraf ini akan membuat telapak kaki memiliki kadar geli yang lebih tinggi daripada bagian tubuh lainnya.

Biasanya tempat yang paling geli adalah tempat yang sangat rentan terhadap serangan, setidaknya di sekitar bagian atas tubuh. Pada bagian ketiak mengandung pembuluh darah dan arteri, serta memungkinkan akses leluasa ke jantung karena tulang rusuk sangkar tidak lagi memberikan perlindungan kepada rongga dada di sekitar ketiak.

Hal yang sama juga berlaku pada bagian tubuh yang geli lainnya seperti leher. Karena tidak ada perlindungan dari tulang, maka secara otomatis seseorang akan bereaksi ketika daerah tersebut disentuh oleh orang lain. Sebagai tambahan, saraf reseptor yang dekat dengan permukaan kulit akan membuat sensitifitasnya makin tinggi.

Selain itu, leher juga mengandung bagian-bagian penting. Seperti karotid yang akan memasok darah ke otak serta batang leher yang membawa udara ke paru-paru juga terletak dibagian depan leher.

Peneliti juga menunjukkan bahwa cerebellum (otak kecil), yang merespons sentuhan akan menunjukkan aktivitas yang lebih saat diberi sentuhan yang mendadak dibandingkan dengan sesuatu yang telah diantisipasi. Jika otak sudah bisa mengenali sentuhan yang akan datang, hal ini akan membuat saraf respons tidak terlalu intens. Makanya seseorang tidak akan pernah berhasil menggelitik diri sendiri.

Seseorang yang tertawa saat digelitik dipengaruhi oleh faktor sosial, karena orang akan tertawa jika yang melakukan sentuhan tersebut adalah seseorang yang dekat atau sudah merasa nyaman satu sama lain seperti orang tua, sahabat, atau teman. Namun, jika yang melakukannya adalah orang lain, responsnya bukan tertawa tapi bisa saja menjadi marah.

Rabu, 11 September 2013

Tujuh Alasan Mengapa Kita Harus Memberi Manfaat Kepada Orang Lain

http://inspiredbeeing.com/page/2/
Hidup adalah memberi! Setidaknya itulah yang dapat kita lakukan jika kita merasa masih merasa menjadi manusia yang berguna, kita memang dapat hidup dari apa yang kita terima namun kita dapat memberikan kehidupan dari apa yang kita beri, manusia dilahirkan berbeda-beda dengan tujuan agar umat manusia dapat bermanfaat satu sama lain, saling melengkapi, dan menjaga keseimbangan hidup, dibawah ini setidaknya ada 7 alasan mengapa kita harus memberi manfaat kepada sesama:

1.      Karena Allah Telah Banyak Memberikan Kita Nikmat
Dalam alqur’an surat al kautsar, allah berfirman yang artinya “sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang sangat banyak”. Setelah ayat ini, lalu allah mengatakan “maka dirikanlah bagi Rabbmu, dan sembelihlah hewan kurban”. Menyembelih hewan kurban adalah termasuk kerja sosial, yaitu memberi manfaat bagi orang lain, dalam bentuk daging, tulang, kulit dan lainnya.
Ketika mengomentari ayat ini, Ibnu Taimmiyah berpandangan, “Allah memerintahkan mengumpulkan dua ibadah sekaligus, yaitu menunaikan shalat dan menyembelih kurban. Inilah kombinasi ibadah mahdah dan ghairu mahdah.” Sedangkan Imam Ibnu Katshir menyebutkan, bahwa qurban adalah ibadah ilahiyah dan sosial sekaligus.

2.      Pengukuhan Tauhid Kepada Allah
Prinsip kerja memberi yang dilakukan oleh orang-orang beriman tidak sekadar menyenangkan dan membahagiakan. Tetapi, dibalilk itu semua sikap memberi menjadi suatu bentuk sikap pengukuhan tauhid (keimanan) kepada Allah, bahwa ia memberi karena Allah yang telah memerintahkan hal itu. Karena itu pula pemberian ini tidak perlu dikait-kaitkan dengan hal-hal yang berbau mistik, seperti menyembelih atas nama selain Allah, atau sengaja dihanyutkan ke air. Melainkan seekor kurban disembelih atas nama allah, lalu dimakan, diberikan kepada fakir miskin, dan lain-lain.
Dalam pengukuhan tauhid ini, Allah mengatakan tentang hewan qurban dalam al-qur’an “Sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah daging dan darahnya, melainkan nilai ketakwaan kalian.” [Al-Hajj: 37]

3.      Mengikuti Sunah Para Nabi Dan Salihin Terdahulu
Sudah jelas bahwa kegiatan beri memberi manfaat bukanlah karya orang-orang yang hidup belakangan. Tapi, ia merupakan tradisi kenabian dan budaya orang-orang saleh sejak dahulu kala. Ia adalah sunah Nabi Ibrahim, nabi Muhammad, Abu Bakar, Abdurrahman bin ‘Auf dan seterusnya. Mereka adalah orang-orang yang ulet beribadah, namun pada saat yang sama penuh dedikasi kepada orang lain. Allah menggambarkan sifat mereka dalam al-qur’an “mereka mendahuluhkan saudaranya yang lain, walaupun mereka sendiri menderita” [QS. Al-Hasyr : 91]

4.      Simpati Dan Empati Kepada Sesama Muslim
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah bersabda “Siapa saja yang tidak peduli dengan urusan kaum muslimin, maka dia bukan bagian dari mereka (muslimin itu)” [HR. Baihaqi, dalam Al-Ausath, dari Hudzaifah Al Yamani]
Dalam riwayat ini dijelaskan, pembeda antara orang muslim dan bukan ialah kepedulian mereka terhadap ummat (kaum muslimin). Tentu saja sejatinya orang-orang yang beriman harus punya kepekaan tinggi terhadap saudara-saudaranya. Mereka tidak saja punya kewajiban beribadah, tapi lebih dari itu juga memiliki sensitivitasnya terhadap hajat-hajat sosial di sekitarnya.

5.      Adalah Suatu Cara Memuliakan Diri Sendiri
Memberikan yang terbaik kepada saudara sebenarnya sebuah cara kita memuliakan diri sendiri. Sebab nilai kita di mata Allah bkan tergantung seberapa banyak yang kita miliki, tapi seberapa besar yang kita berikan dan seberapa besar gunanya untuk keperluan orang lain.
Setiap kali kita memberi manfaat kepada orang lain maka itu seperti kita meletakan batu bata untuk rumah kita di akhriat kelak. Akan bagaimana bentuk rumah kita di akhirat sangat tergantung dengan apa yang kita berikan untuk orang lain.

6.      Karena Kita Sejatinya Adalah Makhluk Sosial
Kita harus benar-benar memahami, bahwa tidak ada satupu manusia bisa hidup di muka bumi ini seorang diri, tanpa bantuan orang lain. Jangankan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan besar, hal-hal kecil pun terkadang kita meminta bantuan orang lain. Apabila mata kita kelilipan misalnya, tentu kita tidak bisa meniupkannya sendiri. Kita tetap butuh seseorang di sekitar kita untuk membantu menghilangkan debu di mata.
Karena itulah, allah menjadikan manusia bersuku, berbangsa-bangsa, memiliki perbedaan bahasa, gaya hidup, agar mereka saling meneganal dan berinteraksi satu dengan yang lainnya. Seperti yang dijelaskan di dalam Al-Qur’an  :
“Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan wanita, dan Kami jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah, ialah siapa yang paling takwa. Sesungguhnya Allah Maha Tahu lagi Maha Mengenal.” [QS. Al-Hujarat : 13]
Tentu, untuk menwujudkan interaksi sosial ini dibutuhkan proses komunikasi, fungsi bahasa, serta kesadaran untuk memahami orang lain. Di sinilah saatnya fitrah sosial itu kita jalankan sebaik-baiknya.

7.      Tingkat Kehidupan Yang Berbeda-Beda
Dalam sebuah komunitas selalu ada perbedaan strata. Ada yang kaya, ada yang miskin. Ada yang berpendidikan tinggi, ada yang putus sekolah. Ada yang bertabiat kasar, ada pula yang halus. Ada yang berkulit sawo matang, ada yang berkulit putih. Ada yang berprofesi sebagai dokter, ada yang pula yang sehari-hari memungut sampah. Ada yang punya show room mobil, tapi ada pula yang berprofesi sebagai tukang sayur. Dan seterusnya.
Perbedaan-perbedaan inilah yang mengundang adanya interkasi sosial, adanya kegiatan “saling” memberi saling mengisi kekurangan, saling menesehati, saling mengajari, saling bantu-membatu. Mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus saling memberi satu sama lain, hal itu tak lain adalah untuk membentuk keseimbangan hidup. Orang yang kuat menyantuni yang lemah, yang kaya menyantuni yang miskin yang pandai mengasihi yang kurang berilmu. Demikianlah, keseimbangan ini harus dijaga, jika tidak ada yang namanya keseimbangan hidup maka akan muncul aneka kekacauan.

Jumat, 29 Maret 2013

Buah Dari Kebaikan



Pada suatu hari umar sedang membicaraan masalah rakyat bersama para sahabat besar, orang-orang bijak, dan para cendikiawan. Mendadak, seorang pemuda tampan yang dibalut baju bersih menghadap. Pemuda itu ditarik dan diseret oleh dua pemuda lain yang juga mengenakan pakaian bersih. Umar bin khaththab melayangkan pandangan mpada kedua pemuda tadi dan juga pada pemuda yang merka seret.

Kedua pemuda tadi lalu mendekat dan berkata, “Amirul Muminin, kami adalah saudara kandung yang teguh dalam menegakkan kebenaran. Kami memiliki seorang ayah yang sudah tua. Ia pandai dalam menyelesaikan masalah, dihormati oleh kabilahnya, terhidar dari sifat tercela, dan terkenal dengan keutamaannya. Ia mendidik kami  ketika kecil, mengajari kami ketika dewasa, dan mencurahkan kasih sayang yang tak terhingga bagi kami. Pada suatu hari, ayah kami pergi ke kebun, merawat tumbuan dan memtik buah yang telah matang. Lalu pemuda ini membunuhnya. Ia telah menyimpang dari kebenaran. Oleh sebab itu,, kami menuntut agar ia dijatuhi hukuman qishash. Hukuman yang setimpal dengan perbuatannya tersebutsebagaimana telah ditetapkan Tuhan.”

“Kau telah mendengar tuntutan mereka. Katakan pembelaanmu!” kata umar sambil menatap peuda tertuduh di hadapannya.

Akan tetapi, pemuda tertuduh ini berjiwa besar dan tak memiliki rasa takut sedikit pun. Dengan tersenyum tenang, ia mengutarakan pembelaannya dengan kata-kata indah yang tertata rapi. “Amirul-Mukminin, demi Allah, tuduhan mereka benar, dan aku pun mengakuinya. Mereka menceritakan peristiwa yang terjadi, dan memberitahukan kejadian yang merka lihat sekarang, aku akan mengisahkan ceritaku. Setelah itu, apa pun keputusanmu akan keterima dengan lapang dada. Amirul-Mukminin, aku adalah keturunan Arab badui yang tumbuh di pedalaman.  Suatu hari, aku bersama keluargaku pergi mengunjungi kota ini. Ditengah perjalanan, kami melewati kebun yang indah dan subur. Aku mengendarai kuda jantan sendirian sementara yang lain mengendari kuda jantan sendirian sementara yang lain mengendari kuda betina. Kudaku itu sangat bagus ia bagaikan raja perkasa dengan mahkota di atas kepalanya yang berjalan di tengah-tengah istri dan selirnya salah satu di antara kuda yang kami tuknggangi mendekati kebun yang daun tanamannya menyeruak keluar pagar. Ia memetik daun tersebut dengan kedua bibirnya lalu memakannya. Aku lantas menariknya untuk menjauhi kebun itu. Tiba-tiba seorang lelaki tua berteraiak keras dan menghambur ke arah  pagar tangan kanannya yang memegang batu ia hantamkaan sekuat tenaga pada kuta tersebut. Ia bagaikan singa buas yang menerkam buruannya tanpa ampun. Kuda itu pun mati karenanya. Melihat kuda itu ambruk di sampingnya kemarahanku meledak. Kuraih batu itu dan kuhantamkan padanya. Orang tua itu pun mati setelah mengerang kesakitan ia menemui ajal dengan batu yang ia gunakan untuk menghabisi kuda tadi. Sejurus kemudian, aku buru-buru menyingkir dari tempat itu, namun belum jauh aku melangkah, kedua pemuda ini menangkapku dan menyeretku ke hadapanmu.”

“Kau telah mengakui perbuatanmu. Kau tak meungkin melepasakn diri. Kau pantas dihukum”, kata Umar.

“Aku patuhi keputusan Tuan. Aku rela dengan hukum yang ditetapkan Islam. Akan tetapi, aku memiliki saudara yang masih kecil. Sebelum meningal, ayak saudarakuk itu mewariskan harta dan emas dalam jumlah yang besar padanya. Ia titipkan harta padaku dan memasrahkan anak itu padaku. Setelah aku bersumpah menyanggupinya, orang itu berpesan ‘ini untuk saudaramu. Jagalah dengan segenap kemampuanmu. Aku lantas menyembunyikan harta itu dalam lubang yang kugali. Dengan demikan, tak seorangpun yang tahu selain diriku. Jia kau hukum aku sekarang, harta itu akan hilang, dan penyebabnya adalah dirimu. Kelak, anak kecil iitu akan menuntut haknya padamu di hadapan Tuhan. Oleh sebab itu, kumohon kau tangguhkan hukuman ini selama tiga hari, sehingga kau punya kesempatan untuk melimpahkan tanggung jawab anak itu pada seseorang. Dan aku punya penjamin dalam masalah ini.”

Setelah diam sesaat sambil menatap wajah seluruh yang hadir, umar berkata, “Siapa yang akan menjamminnya dan siap menggantikan posisinya?”

Pemuda tersebut menatap wajah seluruh yang hadir di ruangan itu satu per satu. Sejurus kemudaian ia menunjuk Abu Dzar. “Dialah yang akan menjaminku,” katanya tanpa memita persetujuan Abu Dzar terlebuh dahulu.

“Abu Dzar, kau bersedia menjaminnya?” Tanya umar.

“Ya, Aku akan menunggunya sampai tiga hari,” jawab Abu Dzar. Kedua pemuda itu pun setuju dengan usulan pemuda yang mereka tuduh, dan menjadikan Abu Dzar sebagai penjaminnya.

Di saat masa penagguhan tersebut akan selesai, kedua pemuda tadi dating kembali. Sementara itu, umar duduk di tengah-tengah sahabat utama. Abu Dzar juga terlihat di tengah-tengah mereka. “Abu Dzar, di mana orang yang kau jamin? Mengapa ia lari dari kematian? Kau tidak boleh pergi sebelum memenuhi jaminanmu itu,”

“Demi Allah, Zat Yang Mahatahu. Jika batas waktu yang ditentukan habis dan pemuda tadi belum dating, aku pasti memnuhi tangguanku dan kuserahkan jiwakku. Hanya kepada Allah lah aku memohon pertolongan,” timpal Abu Dzar mantap.

“Aku bersumpah, jika pemuda tadi terlambat, aku tetap akan melaksanakan hukuman terhadap Abu Dzar sesuai dengan tuntutan hukum Islam,” tegas Umar.

Simpati orang-orang yang hadir tercurah kepada Abu Dzar. Rasa sedih dan kecewa campur aduk seakan berlomba mengisi benak semua yang berkumpul di tempat itu. Ketika suasana semakin genting, salah seorang sahabat mengusulkan agar kedua pemuda tersebut mencabut tuntutan dan menggantinya dengan meminta gnati rugi. Usulan ini ditolak. Keduanya tetap bersikukuh menuntut balas atas kematian ayahnya. Ketika larut dalam kesedihan karena akan kehilangan Abu Dzar, tiba-tiba pemuda tersebut dating. Ia menghadap Umar bin Khaththab dan menyerahkan diri dengan sepenuh  hati. Setelah mengusap keringat yang membasahi wajahnya dengan tenagn ia melangkah mendekati Umar. “Aku telah melimpahkan tanggung jawab anak kecil itu pada saudara-saudaranya. Kuberitahu dan kuperlihatkan tampat penyimpanan harta itu pada mereka. Setalah itu aku bergegas kemari untuk memenuhi kewajibanku,” katanya.

Semua orang berdecak kagum akan kejujuran, ketetapannya dalam memenuhi janji, dan keberaniannya menghadap kematian. Ia kemudian berkata, “Orang yang berkhianat takkan diampuni Tuhan, sedangkan orang menepati janji pasti dikasihi dan diampuni. Akku yakin, jika kematian dating, tak seroang pun mampu menghindarinya. Laksanakan hukumanTuan, agar tidak timbul anggapan bahwa keadilan telah hilang.”

“Amirul-Mukminin, aku telah menanggung pemuda ini, padahal aku tidak tahu dari mana ia berasal. Aku juga belum pernah melihat dia sebelumnya. Ia memandang ke arahku dan berkata, ‘Dialah yang menjaminku.’ Saat itu, aku tak kuasa menolaknya. Rassa kemanusaanku tak mampu untuk menepis permohonanya itu. Semua itu kulakukan agar tidak timbul keutamaan telah sirna,” kata Abu Dzar.

“Amirul-Mukminin, kami cabut tuntutan kami atas pemuda ini, agar tidak timbul anggapan bahwa kebaikan telah musnah,” timpal kedua pemuda yang menuntut hukuman qishah tadi.

Umar bin Khaththab kemudan member kabar gembira dengan mengampuni pemuada tertuduh tadi. Dia memuji kejujuran, tanggung jawab, kebesaran hatinya. Amirul-Mukminin juga menyanjung tingginya  rasa kemanusaan Abu Dzar yang melebihi semua orang orang yang duduk disekelilingnya. Tidak lupa dia juga mengucapkan rasa salut atas keteguhan hati kedua pemuda tersebut dalam melakukan kebaikan.

Umar kemudan memerintahkan agar kedua pemuda tadi diberi uang tebusan atas kematian ayahnya. Namun mereka menlak dan berkata, “Kami member maaf demi mengharap rida Allah semata. Dan barang siap yang niatnya lurus seperti ini, kebaikan yang ia lakukan pasti takkan beruah kerugian.”


Disadur dari buku
Khalid, Abu, Humor Islami, 2005, Lintas Media, Jombang (Halaman 53) dengan judul asli Kejujuran Seorang Pemuda.

Sabtu, 09 Maret 2013

Hari-Hari Besar Nasional Dan Internasional



Dari 364 atau 365 hari dalam satu tahun dalam kalender masehi, memiliki beberapa hari penting yang harus diketahui. Ada hari-hari penting bagi sebuah negara (nasional) dan ada juga hari-hari penting dunia (internasional). Dalam penanggalan umum biasanya tidak mencantumkan semua hari-hari besar tersebut. Berikut ini disajikan Daftar Lengkap Hari Besar Nasional dan Internasional Terpenting yang harus diketahui.



BULAN JANUARI

01 Januari ~ Tahun Baru Masehi 01 Januari ~ Hari Perdamaian Dunia
03 Januari ~ Hari Departemen Agama
05 Januari ~ Hari Korps Wanita Angkatan Laut (KOWAL)
05 Januari ~ Hari Ulang Tahun Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
10 Januari ~ Hari Lingkungan Hidup Indonesia
10 Januari ~ Hari Tritura
10 Januari ~ Hari Ulang Tahun Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
15 Januari ~ Hari Peristiwa Laut dan Samudera
25 Januari ~ Hari Gizi dan Makanan
25 Januari ~ Hari Kusta Internasional
31 Januari ~ Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU)



BULAN PEBRUARI

02 Februari ~ Hari Lahan Basah Sedunia (Konvensi Ramsar) 05 Februari ~ Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi (Zeven Provincien)
09 Februari ~ Hari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)
09 Februari ~ Hari Kavaleri
13 Februari ~ Hari Persatuan Farmasi Indonesia
14 Februari ~ Hari Valentine
14 Februari ~ Hari Peringatan Pembela Tanah Air (PETA)
19 Februari ~ Hari KOHANUDNAS
20 Februari ~ Hari Pekerja Nasional
21 Februari ~ Hari Bahasa Ibu Internasional
22 Februari ~ Hari Istiqlal
23 Februari ~ Hari Rotary Club
28 Februari ~ Hari Gizi Nasional Indonesia



BULAN MARET

01 Maret ~ Hari Kehakiman Nasional
01 Maret ~ Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949
06 Maret ~ Hari Konvensi CITES (Perdagangan Satwa Liar)
06 Maret ~ Hari Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad)
08 Maret ~ Hari Wanita/Perempuan Internasional
09 Maret ~ Hari Musik Nasional
10 Maret ~ Hari Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI)
11 Maret ~ Hari Surat Perintah 11 Maret (SUPERSEMAR)
18 Maret ~ Hari Arsitektur Indonesia
20 Maret ~ Hari Kehutanan Sedunia 21 Maret ~ Hari Sindrom Down 22 Maret ~ Hari Air Internasional 23 Maret ~ Hari Meteorologi Sedunia
24 Maret ~ Hari Peringatan Bandung Lautan Api
24 Maret ~ Hari Tuberkulosis Sedunia 27 Maret ~ Hari Women International Club (WIC)
29 Maret ~ Hari Filateli Indonesia
30 Maret ~ Hari Film Indonesia



BULAN APRIL

01 April ~ Hari Bank Dunia
06 April ~ Hari Nelayan Indonesia
07 April ~ Hari Kesehatan Sedunia
09 April ~ Hari Tentara Nasional Indonesia (TNI AU)
15 April ~ Hari Zeni
16 April ~ Hari Komando Pasukan Khusus (Kopassus)
18 April ~ Hari Peringatan Konferensi Asia-Afrika di Bandung
19 April ~ Hari Pertahanan Sipil (HANSIP)
21 April ~ Hari Kartini
22 April ~ Hari Bumi/Earth Day/KTT Bumi 23 April ~ Hari Buku Sedunia
24 April ~ Hari Angkutan Nasional
24 April ~ Hari Solidaritas Asia-Afrika
27 April ~ Hari Lembaga Pemasyarakatan Indonesia



BULAN MEI

01 Mei ~ Hari Buruh Sedunia
01 Mei ~ Hari Peringatan Pembebasan Irian Barat
02 Mei ~ Hari Pendidikan Nasional
03 Mei ~ Hari Surya
05 Mei ~ Hari Lembaga Sosial Desa (LSD)
08 Mei ~ Hari Palang Merah Internasional 10 Mei ~ Hari Lupus Dunia
11 Mei ~ Hari POM - TNI
15 Mei ~ Hari Korps Resimen Mahadjaya/Jayakarta (Menwa Jayakarta)
17 Mei ~ Hari Buku Nasional
19 Mei ~ Hari Korps Cacat Veteran Indonesia
20 Mei ~ Hari Kebangkitan Nasional
21 Mei ~ Hari Peringatan Reformasi
29 Mei ~ Hari Lanjut Usia Nasional
31 Mei ~ Hari Anti Tembakau Internasional



BULAN JUNI

01 Juni ~ Hari Lahirnya Pancasila
03 Juni ~ Hari Pasar Modal Indonesia
05 Juni ~ Hari Lingkungan Hidup Sedunia 15 Juni ~ Hari Demam berdarah Dengue ASEAN
17 Juni ~ Hari Dermaga
21 Juni ~ Hari Krida Pertanian
22 Juni ~ Hari Ulang Tahun Kota Jakarta
24 Juni ~ Hari Bidan Indonesia
26 Juni ~ Hari Anti Narkoba Sedunia
29 Juni ~ Hari Keluarga Berencana Nasional



BULAN JULI

01 Juli ~ Hari Bhayangkara
05 Juli ~ Hari Bank Indonesia
09 Juli ~ Hari Peluncuran Satelit Palapa
12 Juli ~ Hari Koperasi Indonesia
15 Juli ~ Hari PT. Askes (Persero)
22 Juli ~ Hari Kejaksaan
23 Juli ~ Hari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI)
23 Juli ~ Hari Anak Nasional
29 Juli ~ Hari Bhakti TNI Angkatan Udara
31 Juli ~ Hari Lahir Korps Pelajar Islam Indonesia (PII) Wati



BULAN AGUSTUS

05 Agustus ~ Hari Dharma Wanita Nasional 08 Agustus ~ Hari Ulang Tahun ASEAN
10 Agustus ~ Hari Veteran Nasional
12 Agustus ~ Hari Wanita TNI Angkatan Udara (Wara)
12 Agustus ~ Hari Remaja Internasional
13 Agustus ~ Hari Peringatan Pangkalan Brandan Lautan Api
14 Agustus ~ Hari Pramuka (Praja Muda Karana)
17 Agustus ~ Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
18 Agustus ~ Hari Konstitusi Republik Indonesia
19 Agustus ~ Hari Departemen Luar Negeri Indonesia
21 Agustus ~ Hari Maritim Nasional
24 Agustus ~ Hari Televisi Republik Indonesia (TVRI)
24 Agustus ~ Hari Anak Jakarta Membaca



BULAN SEPTEMBER

01 September ~ Hari Polisi Wanita (POLWAN)
03 September ~ Hari Palang Merah Indonesia (PMI)
04 September ~ Hari Pelanggan Nasional
08 September ~ Hari Aksara Internasional
08 September ~ Hari Pamong Praja
09 September ~ Hari Olah Raga Nasional
09 September ~ Hari Ulang Tahun Partai Demokrat
11 September ~ Hari Radio Republik Indonesia (RRI)
14 September ~ Hari Kunjung Perpustakaan
17 September ~ Hari Perhubungan Nasional
21 September ~ Hari Perdamaian Internasional
24 September ~ Hari Agraria Nasional/Hari Tani
26 September ~ Hari Statistik
27 September ~ Hari Pos Telekomunikasi Telegraf (PTT)
28 September ~ Hari Kereta Api
29 September ~ Hari Sarjana Indonesia
30 September ~ Hari Peringatan Pemberontakan G30S/PKI



BULAN OKTOBER

01 Oktober ~ Hari Kesaktian Pancasila 02 Oktober ~ Hari Batik Sedunia
02 Oktober ~ Susu Nasional
03 Oktober ~ Hari Arsitektur Dunia-World Architecture Day UIA
05 Oktober ~ Hari Tentara Nasional Indonesia (TNI)
08 Oktober ~ Hari Tata Ruang Nasional
09 Oktober ~ Hari Surat Menyurat Internasional 10 Oktober ~ Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 14 Oktober ~ Hari Penglihatan Sedunia 15 Oktober ~ Hari Hak Asasi Binatang 16 Oktober ~ Hari Pangan Sedunia
16 Oktober ~ Hari Parlemen Indonesia
17 Oktober ~ Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional
20 Oktober ~ Hari Ulang Tahun Golongan Karya
24 Oktober ~ Hari Dokter Indonesia
24 Oktober ~ Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
27 Oktober ~ Hari Listrik Nasional
27 Oktober ~ Hari Penerbangan Nasional
28 Oktober ~ Hari Sumpah Pemuda
29 Oktober ~ Hari Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI)
30 Oktober ~ Hari Keuangan



BULAN NOVEMBER

03 November ~ Hari Kerohanian
10 November ~ Hari Ganefo
10 November ~ Hari Pahlawan
12 November ~ Hari Kesehatan Nasional
14 November ~ Hari Brigade Mobil (BRIMOB)
14 November ~ Hari Diabetes Sedunia 16 November ~ Hari Konferensi Warisan Sedunia 20 Nopember ~ Hari Anak Sedunia
21 November ~ Hari Pohon
22 November ~ Hari Perhubungan Darat
25 November ~ Hari Guru/HUT PGRI



BULAN DESEMBER

01 Desember ~ Hari AIDS Sedunia 02 Desember ~ Hari Konvensi Ikan Paus 03 Desember ~ Hari Penyandang Cacat Internasional
04 Desember ~ Hari Artileri
09 Desember ~ Hari Armada Republik Indonesia
09 Desember ~ Hari Pemberantasan Korupsi Sedunia 10 Desember ~ Hari Hak Asasi Manusia
12 Desember ~ Hari Transmigrasi
13 Desember ~ Hari Kesatuan Nasional
15 Desember ~ Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional
15 Desember ~ Hari Infantri
19 Desember ~ Hari Bela Negara
19 Desember ~ Hari Trikora
20 Desember ~ Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional
22 Desember ~ Hari Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD)
22 Desember ~ Hari Sosial
22 Desember ~ Hari Ibu
25 Desember ~ Hari Natal
29 Desember ~ Hari Keanekaragaman Hayati
29 Desember ~ HUT Koperasi Pegawai Perpustakaan Nasional (KOPTANAS)



Keterangan:

Teks yang berwarna hitam merupakan Hari Besar Nasional

Teks yang berwarna biru merupakan Hari Besar Internasional



Hari-hari besar keagamaan yang biasanya diperingati setiap tahun adalah :

Idul Adha (Islam)
Tahun Baru Hijriyah dan Hari Santri (kalender Islam dan Jawa)
Tahun Baru Imlek (kalender Tionghoa)
Nyepi (Hindu)
Maulid Nabi Muhammad SAW (Islam)
Jumat Agung (Kristen)
Waisak (Buddha)
Kenaikan Yesus Kristus (Kristen)
Isra dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW (Islam)
Idul Fitri (Islam) Hari Raya Natal (Kristen)



Demikianlah, semoga bermanfaat.

Sumber : http://jamarisonline.blogspot.com/2012/06/daftar-lengkap-hari-besar-nasional-dan.html 

Search