Kamis, 15 Desember 2011

Pentingnya Ilmu Pengetahuan


Pentingnya Menutut Ilmu

Kewajiban Orang Islam Mengenal Ilmu
Pelajari-dapat-amalkan

   1. Pertama-tama umat Islam itu diwajibkan belajar. Diwajibkan tahu. Diwajibkan agar menjadi tahu, berbagai isi alam dengan segala seluk belukny. Diwajibkan belajar agar berimu. Karena dengan ilmu itu, umat bisa melaksankan ibadahnya dengan baik dan benar.
2. Setelah tahu dan mendapat tahu, kemudia menjadi pengetahuan, menjadi ilmu. Membuat umat islam jadi berilmu. Maka jatuhlah atasnya kewjiban kedua, yaitu; mempraktekkan dan mengamalkan ilmu yang didapat tersebut dalam berbagai askpek kehidupan sehari-hari. Hidup dengan pola orang islam yang berilmu, sebagai orang yang berilmu yang islam.
3. Setelah itu, jatuh kewajiban yang ketiga. Yaitu; “sampaikan” setelah dipelajari, setelah dituntut, setelah tahu dan berilmu, maka harus dipraktekkan dann diamalkan. Adalah merupakn kewjiban menyampaikan pula ilmu tersebut kepada orang lain. Sehingga ilmu tersebut menjadi bermanfaat bagi sipemiliknya dan berkembang serta bermanfaat pula bagi orang lain.

Merenung atau bertafakur tentang ciptaan tuhan adalah suatu ilmu atau pengetahuan yang sangat berharga. Karena disitu banyak terdapat ilmu dan pengetahuan. Disitu banyak terdapat rahasia-rahasia alam, rahasia segala makhluk ciptan Tuhan.

Kita memang harus belajar, merenung dan bertafakur untuk mendapatkan ilmu, utnuk mendapat pengetahuan. Pengetahuan itu direkam dan disimpan di otak, kemudian dimasukan ke dalam hati.

Setiap ilmu atau pengetahuan yang diserap olrh otak harus dimasukkan ke hati. Baru kemudian diamalkan dan setiap ilmu yang dipelajari, hendakalah atas dasar ke-Esaan Allah. Karena yang dipelajari adlah makhluk atau benda-benda ciptaanNya.

Allah memberi peluang seluas-luasnya kepad amanusia untuk mempelajari segala ciptaan-Nya. Tujuannya dalah agar menjadi ilmu pengetahuan bai manusia. Agar manusia menyadari penciptaan makhluk-makhluk tersebut. Sungguh maha pencipta, maha berilmu dan maha karya Allah SWT, Setiap ilmu yang dipelajari harus menjurus kepada ke-Esaan Allah. Menuju akhirat dengan cara Islami.

Gunakan Akal
Jadi, otak menuntut ilmu. Hati memantapkannya. Bila telah di mantapkan dihati, disitu baru timbul akal. Otak melahirkan kepintaran, akal membuat orang cerdik.
Pekerjaan utama daripada akal itu :

1. Mensiasati sesuatu yang sulit dan persoalan yang kelihatan sudah menemui jalan buntu. Disini akal bekerja, karena otak sudah menemui jalan buntu.
2. Memantapkan ilmu pengetahuan, masuk ke hati. Mengikat ilmu yang sudah mesuk ke otak dan meresap ke hati supaya mantap dan ketmu pemahamannya yang mendalam.
3. Membuat manusia menjadi cerdik (cerdik cendikiawan) manusia yang tidak mengenal jalan buntu adlah manusia yang banyak akalnya, yang panjang akal, yang cerdik (akalnya).

Hikayat
Nabi pernah bersabda; “akulah kota ilmu. Sedangkan ali gerbangnya.”
Ketika kamu khawarij mendengar hadist itu, mereka tak percaya dengan dengki. Maka berkumpullah para jagoan khawarij untukmenguji Ali.
“kita tannya satu masalah saja. Tapi kita bergilir; benarkah jawaban ‘Ali berbeda-beda,” kata salah seorang. “jika berbeda, benarlah yang dikatakan Nabi.”
Maka datanglah salah seorang kepada ‘Ali, dan bertanya: 
“Mana yang lebih utama, Ilmu atau harta?“Tentu Ilmu” jawab Ali.

“mengapa?”

“ilmu itu warisan para Nabi, sedangkan harta warisan Qorun, Syaddad,

Fir’aun dan sebagainya.”Mendengar jawaban itu, orang itu pergi.

Maka datanglah yang kedua dengan pertannyaan yang sama.“ilmu itu lebih utama.”
Mengapa? “ilmu itu menjagamu. Tapi harta, justru kau yang 
menjaganya.”

Kemudian datanglah yang ketiga. ‘Ali menjawab :“pemilik harta punya banyk musuh, sedangkan pemilik ilmu punya teman.

“jika kau pergunakan uang maka uang akan menyusut, namun jika kau pergunakan ilmu Ia malah bertambah” jawab Ali kepada sipenannya keempat.

“pemilik harta akan ada yang menyebutnya orang pelit dan rakus, sedangkan pemilik ilmu selalu di anggap mulia dan dihormati,” jawabnya kepada orang kelima.

“harta selalu dijaga dari pencuri, sedangkan Ilmu tidak perlu dijaga.” Jawabnya kepada orang keenam.

“Pemilik harta akan dihisab di hari Qiamat, sedangkan pemilik ilmu akan diberi syafaat,” jawabnya kepada orang ketujuh.

“Dalam kurun waktu yang lama, harta akan lenyap bial dibiarkan. Tapi ilmu tidak. Ia abadi,” jawabnya pada yang kedelapan.

“untuk penanya yang kesembilan, ‘Ali menjawab: “Harta itu mengeraskan hati, sedang ilmu menyinari hati.”

Dan untukyang terakhir, ‘Ali menjawab dengan lebih tandas; “pemilik harta dipanggil besar hanya karena harta, sedang pemilik ilmu dianggap intelektual”

Dan juga “Wanita yang buruk menyanyangi seorang pria karena harta, namun wanita yang baik menyayanggi seorang pria karena Ilmu”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search